Mojokerto, NU Online
Sebanyak 120 pengurus madrasah dan pesantren menghadiri seminar bertajuk “Pembangunan Masyarakat Madani Berbasis Pesantren” di pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Senin (14/7). Dalam diskusi yang diselenggarakan PP PERGUNU, mereka mencoba menggali kembali peran kebudayaan pesantren dan alumninya pesantren di tengah masyarakat.
Dalam sambutan, Ketua Umum Pergunu KH Dr Asep Saefudin Chalim mengatakan, ciri masyarakat madani ialah peningkatan ketaqwaan terhadap ajaran Islam dan implementasinya dalam kehidupan keseharian.
“pesantren harus menjadi pelopor dalam mencetak kader kader pemimpin masyarakat dan menjadikan para santri sebagai agen perubahan akhlaq bangsa menuju lebih mulia,” tegas Asep.
Sementara Kasubdit Agama dan Kepercayaan Kesbangpol Kemendagri M Saudi menyatakan terima kasihnya kepada pengasuh pesantren dan pengelola madrasah. Karena, pesantren hingga kini masih menjadi menjadi ujung tombak dalam mempertahankan kearifan lokal, nilai perdamaian, dan pelopor gerakan perubahan menuju bangsa yang berakhlaq.
Pesantren, kata Ketua Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Dr Husein, masih dipercaya sebagai pusat pertahanan kearifan lokal di tengah deras arus budaya global. Kehadiran pesantren sebagai eksplorasi dari ajaran Walisongo di Nusantara menjadi semakin relevan. (Akhsan Ustadhi/Alhafiz K)
Sebanyak 120 pengurus madrasah dan pesantren menghadiri seminar bertajuk “Pembangunan Masyarakat Madani Berbasis Pesantren” di pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Senin (14/7). Dalam diskusi yang diselenggarakan PP PERGUNU, mereka mencoba menggali kembali peran kebudayaan pesantren dan alumninya pesantren di tengah masyarakat.
Dalam sambutan, Ketua Umum Pergunu KH Dr Asep Saefudin Chalim mengatakan, ciri masyarakat madani ialah peningkatan ketaqwaan terhadap ajaran Islam dan implementasinya dalam kehidupan keseharian.
“pesantren harus menjadi pelopor dalam mencetak kader kader pemimpin masyarakat dan menjadikan para santri sebagai agen perubahan akhlaq bangsa menuju lebih mulia,” tegas Asep.
Sementara Kasubdit Agama dan Kepercayaan Kesbangpol Kemendagri M Saudi menyatakan terima kasihnya kepada pengasuh pesantren dan pengelola madrasah. Karena, pesantren hingga kini masih menjadi menjadi ujung tombak dalam mempertahankan kearifan lokal, nilai perdamaian, dan pelopor gerakan perubahan menuju bangsa yang berakhlaq.
Pesantren, kata Ketua Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Dr Husein, masih dipercaya sebagai pusat pertahanan kearifan lokal di tengah deras arus budaya global. Kehadiran pesantren sebagai eksplorasi dari ajaran Walisongo di Nusantara menjadi semakin relevan. (Akhsan Ustadhi/Alhafiz K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar