Latest Post

Salahudin al-Ayyubi

Written By Moh Wahyudi on Kamis, 31 Januari 2013 | 06.50


 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
Jawaban Global
Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
Buntut dari pengepungan Kairo yang dilakukan oleh orang-orang Kristen, Asaduddin Syirkuh paman Salahuddin beserta enam ribu pasukan dikirim ke Mesir dan Salahuddin al-Ayyubi juga termasuk dari pasukan tersebut. Dengan datangnya Salahuddin, orang-orang Kristen angkat kaki dari Mesir dan demikianlah bagaimana proses kedatangan orang-orang Ayyub di Mesir.
Asaduddin Syirkuh wafat setelah dua bulan kedatangannya di Mesir dan Salahuddin al-Ayyubi mengambil alih posisinya sebagai panglima dan gubernur Mesir.  Konsekuensi pengalihan kekuasaan ini, membuat pengaruh dan kekuasaan Khalifah Bani Fatimiyah semakin berkurang dan yang tersisa hanyalah namanya saja sebagai penguasa. Hingga beberapa tahun setelahnya, Salahuddin pada khutbah-khutbahnya menggantikan nama Khalifah Abbasiyah sebagai ganti nama Khalifah Fatimiyah dan demikianlah pemerintahan Bani Fatimiyah di Mesir menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan Ayyubi.
Salahuddin sangat menentang orang-orang Syiah Mesir dan dengan menghancurkan simbol-simbol dan syiar-syiar Syiah, ia berusaha memberangus Syiah hingga ke akar-akarnya. Ia terkadang bersikap toleran dengan orang-orang Kristen namun bersikap tegas dan keras dalam menghadapi orang-orang Syiah. Salahuddin berusaha keras menyebarkan fikih Syafi'i dan menyebarluaskan mazhab Syafi'I sebagai ganti mazhab Syiah Ismaliyyah.
Popularitas Salahuddin intinya berpulang pada kiprahnya pada pelbagai peperangan Salib. Salahuddin banyak mencetak orang-orang hebat di pelbagai kota dan menguatkan pondasi-pondasi pemerintahannya sehingga orang-orang Eropa tidak mampu berbuat macam-macam. Dari sisi lain, ia menyerang kota-kota yang diduduki oleh orang-orang Eropa dan menaklukkan kota-kota tersebut serta menangkapi orang-orang Eropa atau mengusir mereka dari kota-kota tersebut.
Salahuddin banyak menduduki kota-kota dalam tempo kurang dari lima tahun. Namun puncaknya adalah penaklukan Baitul Muqaddas. Salahuddin dengan penaklukkan Baitul Muqaddas dari tangan orang-orang Kristen mampu mencetak dirinya sebagai orang terkenal pada dunia Islam.
Jawaban Detil
Salahuddin Yusuf bin Ayyub bin Syadzi[1] yang kemudian setelah itu terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi (orang-orang Eropa menyebutnya sebagai Saladin), merupakan salah seorang adalah salah seorang panglima perang dan jenderal dalam sejarah Islam. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam di hadapan agresi orang-orang Kristen Eropa yang akan kita bahas bersama pada kesempatan ini.
Najmuddin Ayyub adalah ayah raja-raja Ayyub yang hidup di Tikrit dan Salahuddin Ayyubi juga lahir di kota tersebut.[2] Ia tinggal di kota ini suku Kurdi ini dan keluarga Ayyubi adalah termasuk sebagai salah satu kaum pada suku Kurdi.[3]
Namun karena dominasi bangsa Arab pada masa itu sehingga mereka kurang dikenal sebagai suku Kurdi. Hal ini disebabkan oleh karena pada masa itu bangsa-bangsa selain Arab sebagai bangsa khusus yang memiliki kekuasaan.
Najmuddin Ayyub hidup pada masa Imaduddin Zanggi penguasa kota Balbak (Ba'labak, Libanon Selatan).[4] Salahuddin semenjak kecil sangat gemar mempelajari strategi dan teknik berperang, khususnya bermain pedang dan berperang dengan pisau. Pada akhirnya Salahuddin menguasai seni berperang ini. Kemungkinan besar, Salahuddin telah mengenal fikih Syaf'i semenjak masa kecilnya; mazhab fikih yang kelak ia usahakan penyebarannya.[5]
Salahuddin tentulah seorang Sunni fanatik dan bermazhab Syafi'i.  Tatkala berhasil merebut kekuasaan di Mesir, Salahuddin berusaha keras untuk menyebarkan mazhab ini dan menjadikanya sebagai mazhab resmi menggantikan mazhab Syiah yang akan kami jelaskan nantinya.[6]
Masuknya Salahuddin ke Mesir dan Akhir Pemerintahan Bani Fatimiyyah
Orang-orang Kristen pada awal-awal tahun perang Salib mampu menaklukkan banyak daerah yang didiami oleh masyarakat Muslim dan penaklukan ini telah banyak memompa semangat mereka sehingga tertanam keinginan untuk menaklukkan Kairo, ibu kota pemerintahan Bani Fatimiyyah.
Pasukan besar orang-orang Kristen bergerak ke arah kota Kairo dan merebut, merampas dan membunuh orang-orang yang tinggal daerah-daerah yang terdapat dalam lintasan perjalanan menuju Kairo di antaranya kota besar Belbeis (Mesir).[7] Pada akhirnya mereka sampai di Kairo dan mengepung kota Kairo. Namun warga kota Kairo yang merasa takut jangan-jangan Faranggi memperlakukan orang-orang di Kairo sebagaimana apa mereka lakukan di Bilibis bangkit mengusung perlawanan membela kota mereka.
Al-'Adhid yang merupakan Khalifah Bani Fatimiyyah memerintah di tempat itu meminta bantuan dari pemerintahan Bani Abbasiyah. Ia meminta kepada pemerintahan Abbasiyah untuk mengirim bala tentara untuk berperang dengan pasukan orang-orang Kristen. Al-'Adhid mengetahui dengan baik bahwa tanpa bantuan, ia tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi orang-orang Barat. Karena itu ia memutuskan supaya Asaduddin Syirkuh panglima besar dan paman Salahuddin untuk memimpin pasukannya menuju Kairo.
"Asaduddin dengan enam ribu bala tentara bergerak menuju Mesir dan sebelum bergerak, ia memenuhi segala kebutuhan bala tentaranya. Ia memberikan dua puluh Dinar kepada setiap prajuritnya. Terdapat sekelompok orang juga yang berkhidmat kepadanya dan Salahuddin Yusuf bin Ayyub bersama ayahnya Ayyub saudara Syirkah ikut serta bersamanya. Setelah bala tentara tersebut mendekat ke Kairo, Eropa menarik pasukannya dan kembali ke kotanya. Syirkuh pada pertengahan tahun tersebut memasuki kota Kairo. Al-'Adhid Lidinillah Khalifah Bani Fatimiyyah  memberikan penghargaan kepadanya dan ia dan bala tentaranya ditempatkan pada satu tempat yang khusus."[8]
Asaduddin setelah beberapa memasuki Kairo mampu membunuh Perdana Menteri Khalifah, Syawar dibantu oleh para jenderalnya dan sesuai dengan permintaan al-'Adhid sendiri. Syawar sebelumnya adalah panglima yang berkuasa dan memerintah pada batasan tertentu di Mesir."[9]
Dengan kematian Syawar, Asaduddin telah menjadi orang yang sangat penting di Kairo. Praktis, dengan pengaruh ini, Al-'Adhid hanya mengemban nama sebagai khalifah saja. Namun setelah menaklukkan Kairo, Asaduddin tidak berumur panjang dan ia meninggal dunia dua bulan setelah itu.[10]
Setelah Asaduddin, orang-orang berbeda pendapat tentang siapa yang layak menggantikannya sebagai panglima, hingga sesuai dengan permintaan Khalifah Bani Fatimiyyah dan sebagian jenderal, mengangkat Salahuddin Yusuf bin Ayyub sebagai penggantinya dan demikianlah pemerintahan Salahuddin bermula di Mesir.
Setelah Salahuddin naik takhta, tidak tersisa bagin Al-'Adhid kekuasaan kecuali nama saja sebagai khalifah. Ia sama sekali tidak memiliki peran dalam urusan pemerintahan hingga ia jatuh sakit dan ditarik dari pemerintahan yang akan kita bahas pada bagian pemerintahan Bani Fatimiyyah.
Pemerintahan Bani Fatimiyyah
Pemerintahan Bani Fatimiyyah dapat disebut sebagai pemerintahan Alawi; sebuah pemerintahan yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas dan masa pemerintahan yang panjang. Pemerintahan Bani Fatimiyyah bermula semenjak tahun 296 H dan berakhir pada tahun 567. Khalifah Pertama Bani Fatimiyyah bernama al-Mahdi Billah. Ia adalah Abu Muhammad Ubaidillah bin Ahmad bin Ismail Ketiga (Tsalits) bin Ahmad bin Ismail Tsalits (Kedua) bin Ismail A'raj bin Ja'far al-Shadiq As.[11]
Adapun terkait nasab-nasab yang dinukil bagi penguasa Bani Fatimiyyah yang lain terdapat perbedaan. Namun apa yang pasti dari perbedaan nasab ini adalah bahwa mereka adalah Alawi dan Ismaili, sambungan nasabnya hingga Ali."[12]
Para Khalifah Bani Fatimiyyah banyak membantu penyebaran Syiah di Mesir yang tentunya bukan tempatnya di sini untuk membahas masalah itu. Namun demikian kita akan mencukupkan tulisan ini bahwa Bani Fatimiyyah mengibarkan bendera Syiah dan menyatakan Syiah sebagai mazhab resmi orang-orang Mesir.
Kejatuhan Bani Fatimiyyah disebabkan dua hal yang mereka miliki pada akhir-akhir pemerintahannya:
Para menteri Bani Fatimiyyah memperoleh kekuasaan besar sehingga memperlemah kekuasaan para khalifah Bani Fatimiyyah. Rapuhnya fondasi-fondasi pemerintahan; para menteri memperoleh kekuasaan  dan mereka saling memperbutkan kekuasaan satu sama lain. Perebutan kekuasaan internal ini telah melemahkan internal pemerintahan.
Al-'Adhid, Khalifah Terakhir Bani Fatimiyyah tidak terlalu panjang berkuasa karena kebanyakan urusan pemerintahan berada di tangan para menteri. Salah satu menteri yang paling berpengaruh dan paling berkuasa adalah Syawar yang kemudian terbunuh di tangan Asaduddin Syirkuh.[13]
Setelah kematian Syawar, Asaduddin mengambil alih urusan pemerintahan Mesir. Asaduddin yang bermazhab Sunni dan merupakan salah seorang mitra koalisi Khalifah Baghdad, mengambil alih urusan pemerintahan yang merupakan penyebar Syiah. Pemerintahan Bani Fatimiyyah memandangnya dirinya sebagai musuh pemerintahan Baghdad menujukkan pemerintahan Bani Fatimiyyah berada alam kondisi yang sangat terjepit. Pengurusan pemerintahan yang berada di tangan Asaduddin disertai dengan penguasa yang lemah, telah menjadi cikal-bakal runtuhnya pemerintahan Bani Fatimiyyah. 
Setelah Asaduddin, Salahuddin naik takhta kekuasaan dan memberikan beberapa potong tanah yang sangat berharga kepada sanak saudaranya yang datang kepadanya. Ia mempersempit ruang gerak para pendukung Adhid dan ia sendiri yang langsung mengatur urusan pemerintahan. Setelah beberapa lama, Adhid jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia, pada tahun 567. 
Pada masa ini, masyarakat menunjukkan sikap acuh-tak-acuh terkait dengan seseorang yang namanya harus disampaikan pada mimbar-mimbar sebagai khalifah, hingga hari Jum'at dan seseorang naik ke atas mimbar menyampaikan khutbah dan menyebut nama al-Mustadhi (Khalifah Abbasiyah) dan tiada seorang pun yang protes atas penyebutan nama itu. Di Mesir, setelah itu dan seterusnya, khutbah yang  menyebut nama Bani Abbasiyah disampaikan dan Mesir pada saat itu lepas dari pemerintahan Bani Fatimiyyah dan Salahuddin Yusuf bin Ayyub tanpa adanya saingan dan penentang pemerintah di Mesir."[14]
Demikianlah pemerintahan Bani Fatimiyyah berakhir dan Salahuddin Ayyub menjadi penguasa tanpa penentang.
Salahuddin Ayyubi dan Orang-orang Syiah
Pemerintahan-pemerintahan Sunni pada umumnya tidak memiliki hubungan baik dengan orang-orang Syiah. Umumnya mereka berusaha melenyapkan Syiah yang hidup di sekeliling mereka. Bahkan pada kebanyakan hal, para penguasa Sunni berlaku baik dan hormat terhadap pemeluk agama lainnya seperti Yahudi dan Nasrani. Bahkan mereka memberikan jabatan-jabatan kepada mereka. Namun mereka tidak berlaku seperti ini terhadap Syiah. Mereka akan memerangi Syiah dalam bentuk yang terburuk.
Atas hal itu, kita dapat menyebutkan dalil-dalil dan bukti-bukti atas perlakuan ini yang memerlukan pembahasan lain dan akan kita bahas pada kesempatan yang lain.
Pemerintahan Dinasti Ayyubi yang puncaknya diduduki oleh Salahuddin berdasarkan sirah ini, berusaha keras untuk memberantas ajaran Syiah di Mesir. Usaha ini boleh jadi ditopang oleh selaksa dalil. Dan satu hal yang pasti dari dalil tersebut adalah dalil-dalil mazhab. Salahuddin Ayyub adalah seorang pemeluk mazhab Syafi'i yang sangat fanatik dan tidak kuasa membendung keberadaan kaum minoritas seperti Syiah. Salahuddin sedemikian memerangi orang-orang Syiah sehingga seolah-olah menjadi taklif syar'i.
Di samping itu, ia juga memiliki dalil-dalil politik; karena pemerintahan Bani Fatimiyyah adalah pemerintahan Syiah dan Salahuddin mengambil alih pemerintahan dari mereka dan sebagai ikutannya ia menganggap orang-orang Syiah sebagai rival yang besar kemungkinan suatu hari orang-orang Syiah akan bangkit melawannnya. Dengan demikian Salahuddin menyatakan perang dan perlawanan melawan Syiah.
Namun dengan dua dalil, pelbagai peperangan yang terjadi di luar Mesir, ia berusaha untuk tidak banyak mempekerjakan prajurit di Mesir. Karena itu, ia berusaha menjadikan perang melawan orang-orang Eropa sebagai prioritas pekerjaannya. Pada kesempatan ini kita akan membahas secara ringkas beberapa perlawanan dan terkadang sikap tidak ksatria Salahuddin terkait dengan Syiah.
Berperang melawan ajaran-ajaran dan simbol-simbol mazhab Syiah: Salahuddin mengisolir ulama Syiah dan merusak sekolah-sekolah mereka atau merubahnya menjadi sekolah-sekolah Sunni. Ia juga memerintahkan untuk membakar perpustakaan besar Bani Fatimiyyah. Dan yang paling penting adalah syiar-syiar Syiah harus dihentikan. Di antara syiar tersebut adalah Asyura. Salahudin mengumunmkan hari Asyura sebagai hari gembira dan berpesta nasional. Tindakannya ini telah menjadi penghalang besar pelaksanaan acara Asyura di Mesir bagi orang-orang Syiah.[15] Demikian juga, ungkapan "Hayya 'ala Khair al-'Amal" yang merupakan salah satu syiar mazhab Syiah dihapus dari azan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 Dzulhijjah 565.[16] Ia menginstruksikan supaya nama-nama para khalifah rasyidun yang merupakan simbol Ahlisunnah disebutkan pada setiap khutbah.[17] Pergantian para hakim Syiah adalah salah satu tindakan Salahuddin dalam melenyapkan Syiah.[18] Dengan menempatkan hakim Syafi'i sebagai ganti hakim Syi'ah berusaha supaya fikih Syiah dihapuskan dan fikih Syafi'i dijalankan di tengah masyarakat Mesir sehingga masyarakat akrab dengan jenis fikih ini. Pada sebagian waktu berujung pada adanya pemberontakan-pemberontakan Syiah di beberapa daerah namun Shaluhuddin lebih memilih melakukan kegiatan-kegiatan kultural dan ideologikal, namun ia tetap saja melakukan perlawanan militer melawan Syiah. Menjatuhkan dan mengejar orang-orang Syiah merupakan salah satu pekerjaan serius para menteri di bawah pemerintahan Salahuddin. Pada masa Salahuddin menjadi Syiah adalah sebuah tindak pidana dan orang-orang Syiah akan ditindak secara hukum dan diseret ke hadapan pengadilan yang hakimnya dipilih oleh Salahuddin hanya karena mereka Syiah.[19] Mengatur urusan ekonomi dengan melibatkan pihak pemerintah secara aktif: Pada akhir-akhir pemerintahan Bani Fatimiyyah, kondisi ekonomi masyarakat sangat susah dan dua ratus ribu Dinar yang harus dibayar oleh rakyat setiap tahunnnya. Namun pada masa Salahuddin, ia memberikan kelonggaran kepada rakyat untuk membayar sekali saja pajak mereka.[20] Hal ini dilakukan supaya rakyat akan senantiasa bergantung kepada pemerintahan Salahuddin dan melupakan pemerintahan Syiah dan pemikiran Syiah. Mendirikan sekolah-sekolah Syafi'i: Salahuddin yang berusaha menyebarkan mazhab Syafi'i mendirikan sekolah Syafi'i di Mesir dan melalui madrasah ini kebanyakan alim dan pendakwah Syafi'Ii akan memasuki kehidupan masyarakat sehingga dapat membantu penyebaran mazhab Syafi'i di Mesir.[21]
Perang-perang Salib dan Salahuddin
Perang-perang Salib (I, II, III, dan IV) adalah perang yang dikobarkan oleh kaum Krisetn melawan kaum Muslimin. Perang Salib ini bermula semenjak tahun 1096 M dan berlanjut hingga dua abad kemudian.[22] Peperangan ini berkecamuk dalam beberapa tingkatan.
Peristiwa bersejarah ini dikaji secara detil oleh para sejarawan dan salah satu literatur yang menulis peperangan ini secara detil adalah buku al-Kâmil fi al-Târikh karya Ibnu Atsir yang kira-kira bermula semenjak pertengahan jilid 22 hingga pertengahan jilid 24. Buku ini kurang lebih tujuh puluh persen yang berkaitan dengan perang-perang Salib dan Salahuddin.
Pada masa-masa perang ini, Salahuddin memerintahkan orang-orang kuat di pelbagai kota dan menguatkan fondasi-fondasi kota-kota supaya orang-orang Eropa tidak mampu mendekati daerah itu. Dari sisi lain, pasukan Salahuddin menyerang kota-kota di Suriah (Syam) yang jatuh di tangan orang-orang Eropa dan menaklukkannya kemudian menangkap orang-orang Eropa. Salahuddin dalam masa kurang dari lima tahun banyak menguasai kota-kota, namun yang lebih penting dari semua  itu adalah penaklukkan Baitul Muqaddas.
Kota Baitul Muqaddas merupakan salah satu tempat strategis dan sangat penting dari sudut pandang keagamaan. Baitul Muqaddas adalah tempat strategis dan ideologis. Kota ini pada perang Salib I jatuh di tangan orang-orang Kristen dan Salahuddin mampu mengambil alih kota tersebut dari tangan orang-orang Kristen.
Shalahudin dengan menaklukkan Baitul Muqaddas dan membebaskannya dari tangan orang-orang Kristen, mampu membuat namanya terkenal dan terpatri di seantero penjuru kota Islam.
Kiprah Salahuddin khususnya dalam peperangan Salib, menjadi sebab ia dikenal dan dihormati di kalangan kaum Muslimin khususnya Sunni dan kebanyakan ulama dan sejarawan Sunni menyebutnya namanya dengan harum.
Akan tetapi keterkenalan dan kiprahnya tidak dapat menjadi dalih bahwa seluruh perbuatannya dapat dibenarkan. Ia juga melakukan tindakan-tindakan yang secara moral dan syariat tidak benar dan bahkan dapat dipandang sebagai perbuatan tercela. Salah satu dari perbuatan tercelanya adalah sikapnya terhadap orang-orang Syiah yang telah disebutkan sebelumnya.
Di samping itu, supaya tidak membiarkan orang-orang Kristen begitu saja tanpa balasan, ia juga melakukan tindakan serupa. Membunuh dan merampas, banyak menyiksa rakyat sipil sebagaimana yang dilakukan orang-orang Kristen setelah menaklukkan kota-kota. Ia juga melakukan hal yang sama setelah menaklukkan kota-kota. Perbuatan-perbuatan ini meski pada masa tersebut dinilai sebagai perbuatan biasa, namun sekali-kali kita tidak dapat memandangnya sebagai perbuatan islami.
Pada kesempatan ini, kami akan mencukupkan dengan menyebutkan beberapa contoh dari perbuatannya:
"…Salahuddin singgah di tepi pada Nahr al-Aswad. Di tempat itu ia membunuh dan menjarah harta orang-orang di kota itu."[23]
 "…Salahuddin pergi ke Ra's al-'Ain dan mengusir orang-orang di tempat itu. Kemudian ia membawa lasykar ke Mardin (sekarang bagian tenggara Turki) dan ditempat itu ia menjarah dan memunuh orang-orang di tempat itu. "[24]
"…Salahuddin menjarah kota Tabariyah (Tiberia, Suriah) dan membakarnya.[25]
Wafat Salahuddin
Pada bulan Shafar tahun 589, Salahuddin Yusuf bin Ayyub bin Syadzi panglima Mesir, Suriah, al-Jazirah dan kota-kota lainnya, tutup usia di Damaskus. Ia menjadi penguasa di Mesir pada tahun 564 H. Ia sakit disebabkan karena ia pergi untuk menemui jama`ah haji. Ia pulang dan jatuh sakit. Sakitnya sangat keras. Ia bertahan selama 8 hari dari saat ia jatuh sakit, lalu meninggal dunia

Live MAKKAH DAN MADINAAH

Written By Moh Wahyudi on Kamis, 24 Januari 2013 | 06.42



Masjid Haramain Mecca – Madinah

LIVE DARI MASJID HARAMAIN, MECCA – MADINAH
Klik “Show”
Siaran langsung dari Masjid Haram Meccah
—–
Siaran langsung dari Masjid Nabawi Madinah

Radio Indonesia



Tunggu sebentar.....

Boromania Is The Best

 
 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
sejarah berdirinya KLUB BOLA KESAYANGan SELURUH WARGA KOTA LEDRE, yah jika dulu kita bermimpi nama pemain bola yang tampil di tv adalah para pemain dari kota BOJONEGORO, namun semua itu sudah menjadi nyata sekarang dengan keberadaan PERSIBO, berikut sejarah panjang yang telah dilewati KLUB DARI KOTA LEDRE, beragam prestasi pun telah di ukir. mari kita simak
Berdiri: 1949
Alamat: Jl. Untung Suropati No. 39-B Indonesia
Telepon: +62 (0) 353 889 402
Faksimile: +62 (0) 353 883 250
Laman Resmi: http://persibo.bojonegoro.com
Ketua: Letkol (Inf) Taufik Risnendar
Direktur: Drs. H. Abdul Choliq, MM
Stadion: Letjen H. Sudirman
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Bojonegoro atau lebih populer disingkat Persibo adalah sebuah klub sepakbola profesional yang berbasis di Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Saat ini, tim milik Pemkot Bojonegoro ini tampil di divisi utama, kasta kedua kompetisi sepakbola nasional.

Berdiri sejak 2000 silam, prestasi terbaik tim ini dicapai pada musim 2003/04 setelah sukses tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I. Tidak hanya itu, pada musim 2007/08, tim ini tampil sebagai juara divisi I dan promosi ke divisi utama.

Pada musim pertamanya berada di kasta kedua sepakbola nasional ini, tim berjuluk Laskar Angling Darma membuat kejutan besar di ajang turnamen Copa Indonesia. Itu setelah mereka menumbangkan tiga tim dari kasta tertinggi Superliga.

Yakni, Arema Malang, Persik Kediri, dan Pelita Jaya untuk melaju ke babak delapan besar turnamen bergengsi yang mempertemukan tiga tim dari divisi berbeda. Sekaligus membuat publik sepakbola nasional tersentak dan mulai memperhitungkan mereka.

Satu prestasi yang patut menjadi catatan tentunya mengingat tim kebanggaan Boromania --julukan suporter fanatik Persibo-- baru berdiri sejak 2000 silam. Ya, usai yang masih cukup belia dibandingkan dengan tiga tim yang berhasil mereka permalukan tersebut.
Tim “Laskar Angling Dharma” berdiri pada 12 Maret 1949 dan merupakan juara Divisi Utama musim 2009-1010. Dengan prestasi tersebut, klub ini siap menoreh lembaran sejarah baru di Liga Primer Indonesia.
Catatan Prestasi
Liga Indonesia

2001/02: Runner-up Divisi II (promosi ke Divisi I)
2002/03: Degradasi ke Divisi II
2003/04: Juara Divisi II (promosi ke Divisi I)
2004/05: Peringkat ke-6 Divisi I
2005/06: Bertahan di Divisi I
2006/07: Bertahan di Divisi I
2007/08: Juara Divisi I (promosi ke Divisi Utama)
2008/09: Peringkat ke-6 Divisi Utama Liga II
2009/10: Juara Divisi Utama (promosi ke Superliga)

Piala Indonesia
2005: Putaran 1
2006: Putaran 2
2007: 32 Besar
2008/09: Perempat-Final
2009/10: 16 Besar

Kompetisi Lainnya
2006: Peringkat ke-3 Piala Gubernur Jatim
2007: Putaran 2 Piala Gubernur Jatim
2008/09: Semi-Final Piala Gubernur Jatim
the dream come true
berjuang terus untuk maju dan menjadi satu kekuatan jagad bola nasional, semoga kesuksesan menyertaimu selalu LASKAR ANGING DARMA.
SUMBER DATA : http://www.goal.com/id-ID/teams/indonesia/1410/persibo/info
keywords : berdirinya persibo,sejarah berdirinya persibo, klub kebanggan kota ledre,persibo,laskar angling darma.
sejarah berdirinya KLUB BOLA KESAYANGan SELURUH WARGA KOTA LEDRE, yah jika dulu kita bermimpi nama pemain bola yang tampil di tv adalah para pemain dari kota BOJONEGORO, namun semua itu sudah menjadi nyata sekarang dengan keberadaan PERSIBO, berikut sejarah panjang yang telah dilewati KLUB DARI KOTA LEDRE, beragam prestasi pun telah di ukir. mari kita simak
Berdiri: 1949
Alamat: Jl. Untung Suropati No. 39-B Indonesia
Telepon: +62 (0) 353 889 402
Faksimile: +62 (0) 353 883 250
Laman Resmi: http://persibo.bojonegoro.com
Ketua: Letkol (Inf) Taufik Risnendar
Direktur: Drs. H. Abdul Choliq, MM
Stadion: Letjen H. Sudirman
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Bojonegoro atau lebih populer disingkat Persibo adalah sebuah klub sepakbola profesional yang berbasis di Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Saat ini, tim milik Pemkot Bojonegoro ini tampil di divisi utama, kasta kedua kompetisi sepakbola nasional.

Berdiri sejak 2000 silam, prestasi terbaik tim ini dicapai pada musim 2003/04 setelah sukses tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I. Tidak hanya itu, pada musim 2007/08, tim ini tampil sebagai juara divisi I dan promosi ke divisi utama.

Pada musim pertamanya berada di kasta kedua sepakbola nasional ini, tim berjuluk Laskar Angling Darma membuat kejutan besar di ajang turnamen Copa Indonesia. Itu setelah mereka menumbangkan tiga tim dari kasta tertinggi Superliga.

Yakni, Arema Malang, Persik Kediri, dan Pelita Jaya untuk melaju ke babak delapan besar turnamen bergengsi yang mempertemukan tiga tim dari divisi berbeda. Sekaligus membuat publik sepakbola nasional tersentak dan mulai memperhitungkan mereka.

Satu prestasi yang patut menjadi catatan tentunya mengingat tim kebanggaan Boromania --julukan suporter fanatik Persibo-- baru berdiri sejak 2000 silam. Ya, usai yang masih cukup belia dibandingkan dengan tiga tim yang berhasil mereka permalukan tersebut.
Tim “Laskar Angling Dharma” berdiri pada 12 Maret 1949 dan merupakan juara Divisi Utama musim 2009-1010. Dengan prestasi tersebut, klub ini siap menoreh lembaran sejarah baru di Liga Primer Indonesia.
Catatan Prestasi
Liga Indonesia

2001/02: Runner-up Divisi II (promosi ke Divisi I)
2002/03: Degradasi ke Divisi II
2003/04: Juara Divisi II (promosi ke Divisi I)
2004/05: Peringkat ke-6 Divisi I
2005/06: Bertahan di Divisi I
2006/07: Bertahan di Divisi I
2007/08: Juara Divisi I (promosi ke Divisi Utama)
2008/09: Peringkat ke-6 Divisi Utama Liga II
2009/10: Juara Divisi Utama (promosi ke Superliga)

Piala Indonesia
2005: Putaran 1
2006: Putaran 2
2007: 32 Besar
2008/09: Perempat-Final
2009/10: 16 Besar

Kompetisi Lainnya
2006: Peringkat ke-3 Piala Gubernur Jatim
2007: Putaran 2 Piala Gubernur Jatim
2008/09: Semi-Final Piala Gubernur Jatim
the dream come true
berjuang terus untuk maju dan menjadi satu kekuatan jagad bola nasional, semoga kesuksesan menyertaimu selalu LASKAR ANGING DARMA.
SUMBER DATA : http://www.goal.com/id-ID/teams/indonesia/1410/persibo/info
keywords : berdirinya persibo,sejarah berdirinya persibo, klub kebanggan kota ledre,persibo,laskar angling darma.

Tanda-Tanda Hari Kiamat


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Terbitnya matahari dari arah barat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan datang sebelum matahari terbit dari arah Barat. Apabila orang-orang melihat hal ini, maka semua orang yang ada di atasnya beriman. Hal ini pada saat tidak berguna lagi iman seseorang yang memang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu.”
Kabut
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Maka Tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang memenuhi antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang mengambil nafas orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik sedangkan bagi orang-orang mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini berlangsung di muka bumi selama empat puluh hari.
Munculnya Dabbah (binatang) yang dapat berbicara dengan manusia
Di antara tanda-tanda kiamat besar ialah keluarnya Dabbah (binatang) dari dalam bumi yang dapat berbicara dengan manusia dengan bahasa yang fasih yang dapat dipahami oleh semua yang mendengarnya. Dabbah itu mengabarkan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak beriman kepada ayat-ayat Allah. Dabbah ini muncul di akhir zaman pada saat manusia telah mengalami kebobrokan, mereka meninggalkan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengganti agama yang benar. Lantas Dabbah berbicara kepada mereka, “Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” Dabbah ini keluar dengan membawa tongkat Nabi Musa ‘alaihissalam dan cincin Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Hidung orang-orang kafir diberi cap dengan cincin. Dan wajah orang mukmin menjadi terang berkat tongkat tersebut sehingga dapat dikenali antara orang mukmin dan orang kafir.
Munculnya al-Masih Dajjal
Dia dinamai al-A’war ad-Dajjal karena dia buta sebelah matanya yang kanan. Fitnahnya merupakan fitnah terbesar yang menimpa orang-orang di akhir zaman. Al-A’war ad-Dajjal tidak hanya mengaku-aku sebagai nabi, bahkan dia juga mengaku-aku sebagai tuhan. Muncul beberapa hal-hal yang luar biasa melalui kedua tangannya sebagai bentuk istidraj dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya dan sebagai ujian bagi para manusia. Dia berkata kepada langit, “Hujanlah!” Maka langit pun menurunkan hujan. Dia berkata kepada bumi, “Keluarkanlah tanamanmu dan kekayaan yang kau pendam!” Maka bumi pun mengeluarkannya. Dia dapat membunuh manusia lalu menghidupkannya kembali. Dia mengelilingi seluruh permukaan bumi. Semua daerah yang dia masuki pasti dia berbuat kerusakan di dalamnya kecuali Mekah dan Madinah. Sebab, jika dia hendak memasukinya, dia menjumpai malaikat yang menjaganya, makanya dia kembali dan gagal. Dajjal kali pertama muncul di sebuah kota yang bernama Asfihan. Pada awalnya dia diikuti oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi. Kemudian dia diikuti oleh orang-orang rendahan, orang-orang bodoh, dan rakyat jelata. Dia berada di muka bumi selama empat puluh hari. Ada sehari yang bagaikan setahun. Ada yang sehari bagaikan sebulan. Dan ada sehari yang bagaikan sepekan. Selebihnya, hari-hari sebagaimana hari-hari biasa.
Semua keterangan ini terdapat di dalam hadis-hadis shahih. Kami akan menuturkan sebagian di antaranya dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidak ada seorang nabi pun melainkan memberi peringatan kepada umatnya mengenai orang buta sebelah yang pendusta. Ingalah bahwa dia buta sebelah. Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah. Di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh semua muslim.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang dilihat oleh orang-orang sesungguhnya adalah api yang membakar. Sedangkan api yang dilihat oleh orang-orang, sesungguhnya adalah air yang dingin dan segar. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal ini, maka hendaklah dia menjatuhkan diri pada sesuatu yang dilihatnya api, karena sesungguhnya hal itu adalah air segar yang baik.”
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan tentang Dajjal pada suatu pagi. Beliau merendahkan tetapi juga meninggikan suaranya, sampai-sampai kami menduga bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma.” (Maksudnya, beliau merendahkan suaranya dengan menyebutkan bahwa dia buta sebelah dan di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’. Beliau juga memandang besar fitnah Dajjal karena mencakup hal-hal yang luar biasa. Artinya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh mengganggap dekat munculnya Dajjal. Beliau menggunakan redaksi yang bermacam-macam, baik yang merendahkan maupun yang meninggikan –redaksi sehingga kami menduga- untuk bersungguh-sungguh dalam menganggap dekat –bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma- di (Madinah).
Beliau bersabda, “Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila dia muncul sedangkan saya masih ada di antara kalian, maka sayalah yang akan mematahkan hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia muncul dan saya sudah tidak ada di antara kalian, maka tiap-tiap orang membela dirinya sendiri. Allah yang menggantikan diriku atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda yang berambut keriting, matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya bagian pembukaan surat Al-Kahfi. Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat banyak kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keimanan dan janganlah melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa lama dia berada di muka bumi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun. Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainnya seperti hari-hari biasa.
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan setahun, cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari tersebut?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Perkirakanlah kadar waktunya.”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagaikan mendung yang ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum tersebut, kemudian mereka beriman kepadanya dan menerimanya. Lantas dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan tanamannya, sehingga binatang-binatang ternak mereka kembali di penghujung siang dalam keadaan yang sangat baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang. Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum ini menolaknya (mereka masih teguh dengan ketauhidannya), lantas dia berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak ada hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak ada harta apa pun di tangan mereka dan mereka berjalan melewati reruntuhan, kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut, ‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’ maka harta pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya sebagaimana ratu lebah. Selanjutnya Dajjal memanggil seorang pemuda kekar, lalu dia membelahnya dengan pedang menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia memanggilnya lagi, lantas potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang berseri-seri sambil tertawa.
aDalam kondisi yang demikian, selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Isa Al-Masih bin Maryam ‘alaihissalam. Beliau turun di menara putih sebelah timur Damaskus, mengenakan dua pakaian yang diwarnai, seraya meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Ketika beliau menundukkan kepalanya, keringat bercucuran bagaikan permata. Orang kafir tidak mungkin mencium nafasnya kecuali langsung mati. Nafas beliau sampai sejauh mata memandang. Kemudian Nabi Isa mencari Dajjal sehingga beliau menemukannya di Bab Lud (nama tempat Syiria) lalu nabi Isa membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan kepada mereka derajat mereka di surga.
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu kepada Nabi Isa ‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kemampuan untuk memerangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina (Jadikanlah bukit Tursina sebagai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim Ya’juj Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Orang pertama di antara mereka melewati danau Thabariyah, lalu mereka meminum airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu mereka berkata, ‘Sungguh, tadi ada di danau ini banyak airnya.’ Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya semakin kepepet, sehingga kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih baik dari pada seratu dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat membutuhkan makanan), kemudian Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar gangguan Ya’juj Ma’juj segera dihilangkan), lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim cacing di dalam hidung unta dan kambing pada leher-leher mereka. Lantas mereka pun mati sekaligus. Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mereka tidak menemukan tempat sejengkal pun di muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah mengirimkan burung-burung semisal leher unta. Burung-burung itu membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilemparkan sesuai kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan yang tidak dapat ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi pun dicuci bersih sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah-buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’ Pada hari itu sekelompok orang memakan delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air susu sangat diberkahi. Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi untuk sekelompok orang banyak. Seekor sapi yang hampir melahirkan mencukupi untuk satu kabilah. Seekor kambing yanghampir melahirkan mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini mengena mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang mukmin dan muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, lelaki dan perempuan melakukan hubungan seks secara terang-terangan di hadapan banyak orang bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian datanglah hari kiamat.” (HR. Muslim)
Turunnya Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat besar ialah turunnya al-Masih Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam. Alquran dan hadis-hadis telah menunjukkan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka.” (QS. An-Nisa: 159)
Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Nabi Isa ‘alaihissalam menjelang kematiannya dan pada hari kiamat Nabi Isa ‘alaihissalam akan memberi kesaksian kepada mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 61)
Sesungguhnya turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam merupakan tanda-tanda kiamat sudah dekat. Terdapat beberapa hadis mutawatir mengenai turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Sekarang ini Nabi Isa ‘alaihissalam hidup di langit. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat ruhnya dan jasadnya kehadirat-Nya. Beliau akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil yang menetapkan hukum berdasarkan syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku. Sungguh, putra Maryam akan turun kepada kalian semua sebagai hakim yang adil. Lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi, dan meniadakan pajak. Harta pun melimpah-limpah sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima (pemberian orang lain). Sehingga sujud sekali lebih baik dari pada dunia dan isinya.” Terdapat di dalam hadis-hadis shahih pula bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam adalah orang yang akan membunuh Dajjal. Dan setelah misi Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam selesai, beliau meninggal dunia, lalu kaum muslimin menshalatinya dan dimakamkan di kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suci.
Keluarnya Ya’juj Ma’juj
Ya’juj Ma’juj disebutkan di dalam Alquran Al-Karim di dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Mereka berkata, ‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’.” (QS. Al-Kahfi: 94)
Ya’juj Ma’juj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh. Mereka keluar di akhir zaman setelah dinding penghalang yang dibuat oleh Dzulqarnain jebol. Lantas mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai macam tindakan keji dan kerusakan. Saking banyaknya, mereka memakan makanan dan tanaman apa saja yang dijumpainya dan meminum danau Thabariyah sampai seakan-akan tidak pernah ada airnya.
Keluarnya api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar
Api ini keluar dari tanah ‘Adn, yaitu api besar yang menakutkan. Tidak ada sesuatu pun yang dapat memadamkannya. Api ini menggiring manusia ke padang Mahsyar. Demikianlah di antara tanda-tanda kiamat besar. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menyelamatkan kita dari api dunia dan akhirat dan semoga Dia menyelamatkan kita dari kengerian kiamat berkat anugerah-Nya dan kemuliaan-Nya. Sungguh, Dia Maha Mendengar dan Mahadekat.

Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 

·  Karakter adalah sifat khas, kualitas dan kekuatan moral pada seseorang atau kelompok. 

·  Puskur (Pusat Kurikulum) memberikan pengertian karakter sebagai watak tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorangyangterbentuk dari hasil internalisasi nilai-nilai kebajikan yang diyakini dan digunakannya sebagai landasan cara pandang, berpikir, bersikap, danbertindak.

·  Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik.

·  Pendidikan karakter bukan terletak pada materi pembelajaran melainkan pada aktivitas yang melekat, mengiringi, dan menyertainya (suasana yang mewarnai, tercermin dan melingkupi proses pembelajaran pembiasaan sikap & perilaku yang baik)

·    Pendidikan karakter tidak berbasis pada materi, tetapi pada kegiatan.

PROSES TERBENTUKNYAPENDIDIKAN KARAKTER

1. Melalui pendidikan, pengalaman, cobaan hidup, pengorbanan dan pengaruh lingkungan,kemudian terinternalisasi nilai-nilai sehingga menjadi nilai intrinsik yang melandasi sikap dan perilaku.

2. Sikap dan perilaku tersebut dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.

3.  Kebiasaan tersebut dijaga dan dipelihara maka jadilah karakter |
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Nahdliyin - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger