Hidup dengan sempurna adalah dambaan
setiap muslim. Hidup dalam keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat.
Ada empat hal yang dapat menjadikan seseorang tetap sehat jasmani dan bugar
ruhai. Keempat hal itu adalah لَا تَثِقَنَّ بِامرَأَة عَلَى كُلِّ حَال, لَا
تَغْتَرَنَّ بِاْلمَالِ عَلَى كُلِّ حَال, لَاتَحْمِلْ مَعِدَّتَكَ مَالَاتُطِيْقُهُ,
لَاتَجْمَعْ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَايَنْفَعُكَ sebagaimana keterangan berikut:
الحمد لله أحمده وسبحانه وتعالى على
نعمه الغزار, أشكره على قسمه المدرار, . أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له.
واشهد ان سيدنا محمدا عبده و رسوله النبي المختار. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى
أله الأطهار وأصحابه الأخيار وسلم تسليما كثيرا. أما بعد فياأيها الناس اتقوالله
حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون. وقال الله تعالى : قالوا سبحانك ما علم لنا
إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم
Alhamdulillah segala puji dan syukur
kita panjatkan kepada Allah swt Tuhan semesta alam, pemberi nikmat sehat dan
iman dan Islam. shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw
keluarganya, para sahabat dan para pengikut setianya. Marilah kita bersama-sama
meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. sungguh hanya dengan taqwalah
kita dapat mengisi kehidupan ini dengan lebih bermanfaat dan bernilai.
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah
Rahimakumullah
Abdullah bin Mubarak pernah
bercerita bahwasannya ada seorang bijak, cerdik cendekia yang mengumpulkan
empat puluh ribu hadits pilihan. Kemudian memilah dari empat puluh ribu hadits
itu menjadi empat ribu hadits. Dan dari empat ribu hadits itu dipilihlah empat
ratus hadits yang ditakhrijnya. Dan dari empat ratus itu disaring menjadi empat
puluh hadits. Dan dari empat puluh itu disarikan menjadi empat kalimat berikut
ini, yaitu:
Pertama, ( لَا تَثِقَنَّ بِامرَأَة
عَلَى كُلِّ حَال ) janganlah terlalu percaya kepada wanita pada segala hal.
Artinya janganlah terlalu merasa tenang menyerahkan urusan seratus persen
kepada perempuan. Baiknya seorang kita selalu mengantisipasi apapun yang
dilakukan wanita. Bila demikian tidaklah hanya kepada perempuan seseorang mengantisipasi
urusan-urusannya. Tetapi kepada siapapun harus tetap waspada. Karena itu jika
mempercayakan sesuatu hendaklah mempercayakannya kepada lebih dari seseorang
agar ada kontrol diantara mereka.
Kedua, (لَا تَغْتَرَنَّ بِاْلمَالِ
عَلَى كُلِّ حَال) janganlah tertipu dengan harta. Memang Harta itu bisa
diumpamakan seperti api. Ketika masih kecil sangat menawan, tetapi bila besar
malah menghawatirkan, dia bisa menghanguskan apapun yang ada disekitarnya.
Begitu pula harta berhati-hatilah dengan harta. Seringkali orang merasa aman
ketika disakunya ada uang, padahal tidak demikian. justru uang itulah yang
memanggil kecelakaan. Baik kecelakaan secara dhahir maupun secara bathin.
Perhiasan yang megah yang ada
ditangan maupun di jari-jari juga dileher sering memanggil-manggil kejaahatan.
Begitu pula kecelakaan bathin, karena ada uang seseorang bisa mampir
ketempat-tempat makshiyat yang tidak mungkin dikunjungi ketika tidak punya
uang. Nah khatib hanya mengingatkan siapakah mereka yang sekarang lagi
kebingungan menyembunyikan uangnya dari kejaran pemerintah dan para pengusaha
hitam kelas kakap? Pastilah orang yang memiliki banyak harta.
Jama’ah Jum’ah yang Dirahmati Allah
Ketiga, ( لَاتَحْمِلْ مَعِدَّتَكَ
مَالَاتُطِيْقُهُ ) janganlah membebani perut dengan muatan yang diluar
kemampuannya. Secara ilmu kesehatan hal ini akan mengakibatkan datangnya
berbagai penyakit. Karena segala unsur yang berbahaya di dunia ini bisa
mengancam diri manusia, ketika sesuatu itu masuk kedaam tubuh manusia melalui
mulut dan mampir ke dalam perut. Itulah awal mula segala penyakit. Sebagaimana
sabda Rasulullah saw أَصْلُ كُلِّ دَاء الْبَرَدَةُ Bahwa sumber segala
penyakit adalah buruknya pencernaan.
Mengenai kesehatan pencernaan ini
Rasulullah saw peernah bersabda dalam hadits yang diceritakan oleh sahabat
anas:
عن أنس وابن السنى وابو نعيم عن علي
وعن ابن سعيد وعن الزهري أَصْلُ كُلِّ دَاءٍ مُتَعَلِّقٍ بِالْمَعِدَّةِ
التُّخْمَةُ وَهِيَ اِدْخَالُ الطَّعَامِ عَلَى الطَّعامِ وَكَذَا شُرْبُ الْمَاِء
عَقْبَ الطَّعَامِ اوْ بَيْنَ الطَّعَامِ قَبْلَ هَضْمِ الأول
Bahwa sannya sumber segala penyakit
yang berhubungan dengan perut adalah at-tuhmah, yaitu memasukkan makanan
terus msnerus. Begitu juga menenggak minum setelah makan atau ditengan makan
sebelum makanan pertana dicerna.
Baiknya juga diperhatikan bahwa
memakan sesuatu dengan berlebihan itu menandakan nafsu yang besar. Sedangkan
nafsu itu sendiri haruslah dikendalikan agar hidup bisa sejahtera.
Keempat, ( لَاتَجْمَعْ مِنَ
الْعِلْمِ مَا لَايَنْفَعُكَ ) jangan mengumpulkan ilmu apapun yang tidak
bermanfaat. Kalimat terkhir ini bila difahami dengan seksama maka akan berarti
jangan sampai seseorang memiliki ilmu yang tidak bermanfaat. Jangan sampai ada
ilmu yang tidak diamalkan. Karenya semua ilmu baiknya harus diamalkan. Walaupun
ilmu itu hanya sedikit. Demikianlah hubungan ilmu dan manfaat, keduanya tidak
bisa dipisahkan bila ingin kesempurnaan.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Seorang lelaki pernah berkata kepada
Abu Hurairah “aku ingin mempelajari ilmu, tetapi aku takut
menyia-nyiakannya” kemudian Abu Hurairah menjawab “cukuplah kamu
meninggalkan ilmu itu termasuk menyia-nyiakan ilmu”.
Karena itulah seseorang harus
berhati-hati memahami riya’, seringkali seseorang sengaja meninggalkan amal
(ilmunya jadi tidak bermanfat) karena Syaithan membisiki dalam telinganya “Janganlah
engkau beramal di depan orang lain, jika saja engkau melakukan sesuatu pastilah
itu tidak karena Allah, karena itu berhentilah sekalian. Jangan lakukan
sesuatu, itu lebih baik.”
Mengertilah bahwa beramal demi Allah
dengan tulus ikhlas itu sungguh amat susahnya. Karena itu, tetaplah beramal
walaupun amal itu masih bercampur riya. Anggap saja itu sebagai latihan. Dan
jangan pernah menggugurkan amal karena riya karena itulah hakikat riya’ sejati.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ
اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر
ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
اْلعَلِيْمُ
Khutbah
II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ
اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ
عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ !
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar